Sabtu, 27 Oktober 2012

Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan

DALAM KEPERAWATAN 

 ( Kebutuhan Dasar Manusia )

 

Keselamatan :                       

           Suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya atau kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan adalah keadaan tidak adanya ancaman atau dalam keadaan aman dan tentram.
Konsep Dasar :  Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan keselamatan dan keamanan :

a. Usia :             

Pada anak-anak tidak terkontrolnya gerakan dan tidak mengetahui akibat dari apa yang dilakukan. Pada orang tua/lansia akan mudah sekali terjatuh karena kurang mampu mengkoordinasikan alat gerak dan sudah terjadinya kerapuhan jaringan tubuh : Kulit, tulang. Pada orang dewasa tidak menduga terhadap kejadian yang akan terjadi.

b. Tingkat kesadaran :              

Pada pasien koma, menurunnya respons terhadap rangsang paralisis/disorientasi dan kurang tidur.
c. Emosi :          

Emosi seperti kecemasan, depresi dan marah akan mudah sekali terjadi dan berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan keamanan.
d. Status mobilisasi :          

Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya risiko injury/gangguan integritas kulit.
e. Gangguan persepsi sensoris :          

Kerusakan sensori akan mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan peciuman dan penglihatan
f. Informasi/komunikasi :          

Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan.
g. Penggunaan antibiotika yang tidak rasional :          

Antibiotika dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok.
h. Keadaan immunitas : 

Gangguan immunitas akan menimbulkan daya tahan tubuh yang kurang, sehingga mudah terserang penyakit.
i. Ketidak mampuan tubuh dalam memproduksi sel darah putih, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap penyakit.
j. Status Nutrisi :              

Kaedaan nutrisi yang kurang, dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya kelebihan nutrisi berisiko terhadap penyakit tertentu.
k. Tingkat pengetahuan :               

Kesadaran akan terjadinya gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya. Macam-macam bahaya / kecelakaan Di rumah:      

- Tersedak      

- Jatuh      

- Tertelan alat-alat rumah tangga      

- Kemasukkan barang ke dalam lubang hidung/telinga       

- Tersiram air panas.      

- Jatuh dari jendela/tangga/tempat tidur      

- Terpotong      

- Luka      

- Tenggelam      

- Terjatuh      

- Tekena pecahan kaca      

- Terkunci dalam kamar      

- Keracunan, dsb.
Di Rumah Sakit :      

- Mikroorganisme      

- Cahaya      

- kebisingan      

- Temperatur      

- Kelembaban      

- Cedera/jatuh      

- Kesalahan prosedur     

- Peralatan medik      

- Radiasi      

- Keracunan inhalasi, injeksi.      

- Elektrik syok      

- Asfiksia dan kebakaran
Keselamatan kerja :      

- Keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan, tempat, lingkungan dan prosedur kerja.      - Tugas : Orang yang melakukan.      

- Dari, oleh dan untuk setiap tenaga kerja dan orang lain.
Tujuan Keselamatan Kerja :       

- Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam bekerja.       

- Menjamin keselamatan tiap orang yang berada di lingkungan tempat kerja.       

- Sumber produksi dipelihara dan digunakan secara aman dan efisien.
Apabila kecelakaan sudah terjadi :

- Menentukan siapa yang bertanggung jawab       

- Koordinasi dengan bagian apa yang harus dilakukan       

- Bagaimana strategi koordinasi yang harus dilakukan       

- Bagian tubuh mana yang terkena       

- Seberapa parah terkenanya       

- Pertolongan apa yang harus dilakukan       

- Alat apa yang harus disiapkan       

- Bagaimana langkah pertolongannya       

- Mencegah agar tidak berulang kembali.


Pencegahan kecelakaan di rumah sakit : 

a. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri sendiri dari kecelakaan. 

b. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah selama berada di temapt tidur. 

c. Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik, menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril. 

d. Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda. 

e. Mencegah kecelakaan :         

    - Mengunci roda kereta dorong saat berhanti       

   - Tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang untuk pasien yang gelisah.        

    - Bel berada pada tempat yang mudah dijangkau.        

    - Meja yang mudah dijangkau.      

    - Kereta dorong ada penghalang. 

f. Mencegah kecelakaan pada pasien yang menggunakan alat listrik seperti suction, kipas angin dll.

g. Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah meledak seperti tabung oksigen dan teros. 

h. Memasang label pada obat, botol dan obat-obatan yang mudah terbakar.

i. Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti penempatan klien terpisah antara infeksi dan non infeksi.

j. Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat.

k. Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan. 

l. Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi. 

m. Menyiapakan alat pemadam kebakaran dalama keadaan siap pakai dan mampu menggunakannya. 

n. Mencegah kesalahan prosedur : identitas klien harus jelas.

Pencegahan Kecelakaan Kerja : 

1. Peraturan perundangan. 

2. Standarisasi 

3. Pengawasan. 

4. Riset medis dan psikologis. 

5. Pendidikan dan latihan. 

6. Pengarahan dan penyuluhan. 

7. Asuransi. 

8. Usaha Keselamatan. 

9. Penelitian secara statistik


MEMENUHI KEBUTUHAN KEAMANAN 

1. Pengertian : Upaya untuk mandapatkan rasa aman dan terlindungi pada pasien 

2. Tujuan : Menjaga keselamatan dan melindungi pasien dari bahaya dan kecelakaan yang mungkin terjadi di rumah sakit
ASUHAN KEPERAWATAN 

Pengkajian : 1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan system sensory komunikasi pasien seperti adanya perubahan perilaku pasien karena gangguan sensori komunikasi :           

a. Halusinasi           

b. Gangguan proses pikir.           

c. Kelesuan           

d. Ilusi           

e. Kebosanan dan tidak bergairah           

f. Perasaan terasing           

g. Kurangnya konsentrasi           

h. Kurangnya koordinasi dan keseimbangan.


2. Faktor risiko berhubungan dengan keadaan klien :           

a. Kesadaran menurun.           

b. Kelemahan fisik.          

c. Immobilisasi           

d. Penggunaan alat Bantu.
Diagnosa Keperawatan : 

1. Risiko injury Definisi : Kondisi bahwa pasien berisiko mengalami injury akibat hubungannya dengan kondisi lingkungan, adaptasi dan sumber-sumber yang mengancam. Kemungkinan penyebab :          

 a. Kurangnya informasi tentang keamanan

           b. Kelemahan

           c. Gangguan kesadaran

           d. Kurangnya koordinasi otot

           e. Epilepsi

           f. Episode Kejang

           g. Vertigo

.           h. Gangguan persepsi.
Kondisi klinis : 

a. AIDS 

b. Dimensia 

c. Pengobatan barbiturat, hallosinogen dan benzi diazepin. 

d. Epilepsi 

e. Adanya perdarahan
Tujuan yang diharapkan : 

a. Injury tidak terjadi
tentang : - perubahan gaya hidup seperti ; 

- Merokok, 

- minum alcohol 

- Pencegahan injuri di rumah
b. Perubahan proteksi Definisi : Kondisipasien mengalami penurunan kemampuan untuk melindungi dirinya dari penyakit baik dari luar maupun dari dalam tubuhnya.
Kemungkinan penyebab : 

a. Defisit immunology 

b. Malnutrisi 

c. Kemoterapi/efek pengobatan 

d. Penglihatan yang kurang 

e. Kurang informasi tentang kesehatan. 


Kondisi klinis : 

a. Usia : kematangan, sangat tua. 

b. Nutrisi kurang 

c. Gangguan darah 

d. Pembedahan 

e. Ridiasi/khemoterapi 

f. Penyakit immune g. AIDS.

Tujuan yang diharapkan : Pasien tidak mengalami infeksi nosokomial.
Risiko Tinggi Infeksi Definisi : Kondisi bahwa pasien mempunyai risiko yang tinggi terhadap masuknya kuman penyakit. Kemungkinan penyebab : 

a. Tidak adequatnya pertahanan promer. 

b. Kerusakan jaringan 

c. Terpaparnya lingkungan dgn penyakit 

d. Prosedur invasive e. Malnutrisi f. Penyakit kronis. 

Kemunginan ditemukan data : 

a. Kondisi kulit 

b. Niali laboratorium 

c. Pemakaian alat-alat invasive.

Kondisi klinis 

 a. AIDS. 

b. Infeksi bakteri dan virus.

c. Kondisi etelah operasi. 

Tujuan yang diharapkan : 

a. Pasien dapat menunjukkan penurunan infeksi.

b. Tidak adanya tanda-tanda infeksi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar